Senin, 31 Desember 2012

Siapa yang dapat memprediksi tahun depan?


Kemampuan memprediksi kondisi ekonomi dan sosial, politik, hukum dan budaya di tahun 2013 adalah WAJIB hukumnya bagi seorang ahli strategi dalam perusahaan. Hal ini bukan dimaksud seorang ahli strategi menjadi peramal yang menggunakan jampe-jampe sebagai alat memprediksi tahun depan tersebut. 

Kemapuan ini berhubungan dengan salah satu fiungsi dalam manajemen strategis yaitu melakukan assessment terhadap lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perusahaan yang nantinya dianalisis dan akan memberikan masukan bagi pilihan strategi perusahaan di tahun depan. 

Faktor eksternal yang sangat berpengaruh ditahun depan adalah kondisi skonomi Indonesia secara makro yang dapat dilihat pada aspek nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, tingkat inflasi dan lain-lain.

Kejelian dalam menganalisis kondisi lingkungan eksternal ini sangat diperlukan karena bisnis itu berhubungan dengan lingkugan ekonomi saat ini dan tahun depan. 

Salah satu alat yang bisa digunakan dalam melihat prediksi tahun depan adalah outlook ekonomi yang sering dilakukan berbagai pihak di negara ini dan analisis mereka dapat digunakan sebagai dasar memprediksi tahun depan.        

Budaya perusahaan

Salah satu perekat dalam bisnis adalah berhubungan dengan budaya perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate culture yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Kepemilikan atas budaya perusahan dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan. 


Budaya perusahaan menyangkut belief yang dimiliki oleh perusahaan dan dituangkan kedalam pernyataan budaya perusahaan yang seringkali disampaikan dalam berbagai profil perusahaan tersebut. Keberadaaan budaya perusahaan sangat penting dan menjadi acuan bagi stakeholder dalam menentukan nilai suatu perusahaan. 

COrporate culture bagi saya adalah intangible asset yang dimiliki oleh perusahaan dan sebagai aset, corporate culture ini harus dibina dan dikembangkan dengan sebaik mungkin agar mampu memberikan value bagi perusahaan. 

Dalam pembahasan tadi pagi, dengan beberapa teman di salah satu cafe di Kota bandung, perusahaan dituntut untuk memiliki corporate culture yang kuat saat ini ditengah tingginya tingkat persaingan di industri bisnis saat ini. 

Corporate culture yang baik adalah melekat dan diambil dari nilai-nilai dasar dalam perusahaan

Minggu, 30 Desember 2012

Keputusan stratejik bersifat jangka panjang

Keputusan bisnis adalah keputusan yang harus dibuat oleh setiap entrepreneur ataupun manajer dalam perusahaan dan seperti yang sudah umum dipahami banyak orang, untuk itulah seorang manajer dibayar, yaitu membuat keputusan.

Salah satu keputusan yang harus dibuat oleh manajer adalah keputusan yang bersifat stratejik bagi perusahaan.

Konsep stratejik ini adalah bagaimana keputusan bisnis itu memberikan optimum value bagi perusahaan yaitu profitabilitas bagi perusahaan tersebut.

Salah satu karakteristik keputusan stratejik adalah keputusan itu harus mampu menjamin value yang optimum dalam jangka panjang. Dimensi waktu ini menjadi perhitungan utama dalam keputusan stratejik.

Jadi, berfikirlah jangka panjang untuk setiap keputusan bisnis yang dibuat.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 28 Desember 2012

Evaluasi akhir tahun

Beberapa hari terakhir ini, selalu diberitakan tentang evaluasi akhir tahun yang dilakukan oleh banyak perusahaan, baik besar, menengah ataupun kecil di negara ini.

Semuanya melakukan evaluasi atas kinerja perusahaan mereka, apakah mencapai target seperti yang sudah ditetapkan dalam rencana awal tahun 2012 atau tidak.

Kalau kecapai, bagaimana dan kalau tidak tercapai kenapa? Penting bagi manajer dan entrepreneur melakukan evaluasi ini.

Apa saja yang harus dievaluasi? Biasanya yang dievaluasi adalah aspek keuangan seperti revenue, biaya, laba yang dinyatakan dalam bentuk rasio laporan keuangan.

Ntar dulu, tidak cukup hanya keuangan, tetapi juga harus aspek non keuangan yaitu pemasaran, sdm, dan operasi.

Hayu, apakah teman-teman sudah melakukan evaluasi bisnis juga?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 27 Desember 2012

Realistis dalam membuat target bisnis tahun 2013

Hari ini saya habiskan membuat rencana bisnis untuk tahun 2013 menjelang berakhirnya tahun 2012 yang tinggal beberapa hari lagi.

Rencana 2013 yang meliputi rencana keuangan berupa target penerimaan perusahaan atau total revenue yang dibarengi dengan target biaya operasional adalah yang paling a lot membahasnya.

Aspek keuangan ini benar-benar menjadi perhatian utama saya dalam merancang bisnis 2013. Ini juga banyak perdebatan.

Satu hal yang harus dipahami adalah membuat target bisnis tersebut harus realistis. Artinya tidak asal membuat target perusahaan yang nantinya akan berdampak pada strategi pemasaran, operasi dan sumber daya manusia.

Konteks bisnis dalam strategic management harus menjadi pertimbangan utama saya dalam membuat rencana bisnis tersebut.hmm
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Resiko dari lingkungan eksternal perusahaan.



Resiko... apa sih resiko tersebut? Kenapa harus ditakuti resiko dalam bisnis? ah.. biasa itu, sudah melekat dalam bisnis sehingga sudah biasa menghadapi resiko dalam bisnis, dan maksimalnya rugi atau bangkrut, kata teman saya          

Resiko memang sudah melekat dalam setiap bisnis yang dijalankan oleh seorang entrepreneur dan tidak bisa dihindarkan, akan tetapi hanya bisa diminimalisir agar tetap memberikan value yang optimal terhadap perusahaan.

Resiko dari lingkungan eksternal perusahaan ini adalah dampak dari perubahan atas lingkungan tersebut sehingga  setiap saat juga memberikan “resiko” kepada perusahaan.

Bagaimana contohnya? Perubahan ekonomi membawa resiko terhadap inflasi, perubahan nilai tukar mata uang yang beresiko kepada transaksi keuangan dan lain-lain.

Seorang entrepreneur harus menyadari resiko dari lingkungan eksternal ini dan berupaya meminimalisir dampak resiko tersebut.

Selasa, 25 Desember 2012

Berfikir Jangka Panjang


Dalam konteks bisnis, setiajp entrepreneur dan manajer dituntut untuk membuat bisnis mereka bisa tumbuh dan berkembang untuk jangka panjang dalam dimensi waktu. Bisnis tersebut harus mampu terus memberikan profit bagi pemegang saham dalam konteks tahunan kedepan. 

Kenapa demikian? Bisnis seperti halnya dengan kehidupan manusia yang dimulai dari masa bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua dan mati. Itu adalah siklus bisnis yang tidak bisa dielakkan. Karena bisnis itu sama dengan kehidupan mahluk hidup. 

Sebagai seorang yang hidup, tentulah kehidupan ini diharapkan bisa bertahan sampai jangka yang lama atau jangka panjang. 

Dalam konteks strategic management, terlihat bahwa seorang entrepreneur tersebut harus bisa berfikir jangka panjang, dalam dimensi lima tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun sampai dengan yang hidup untuk puluhan tahun. 

Sebagai business owner, marilah kita berubah dalam konteks cara berfikir dalam bisnis yang kita jalankan selama ini. Untuk kedepan, bisnis harus difikirkan agar bisa bertumbuh dan berkembang.